Mangupura, Warta Global Bali.Id – Sabtu, 26 April 2025, dalam upaya memperkuat komitmen pelestarian budaya dan pendidikan karakter generasi muda, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (HPK) Provinsi Bali menggelar Anjangsana Budaya ke paguyuban Ikawangi Dewata Bali. Acara yang berlangsung di Jalan Panji Gang Tirta Arum No. 44x, Br. Kwanji Dalung, ini dihadiri oleh Ketua DPD HPK Bali Romo Budi Dharma, Sekretaris Romo Cristovel Benny, Supriyo Yuwono, Haryo Sujatmiko, Oka, Edi, Jro Wahyu dan Ketut Winada mewakili Paguyuban Sedulur Nusantara Dewata (PSND) dan Pengurus Ikawangi Dewata Bali selaku tuan rumah. Dialog hangat ini menjadi langkah awal sinergi antar lembaga budaya dan spiritual untuk mengembalikan jati diri Nusantara melalui pendidikan karakter berbudi pekerti luhur.
Misi Pendidikan Karakter dan Revitalisasi Budaya
Dalam sambutannya, Romo Budi Dharma menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai luhur budaya Nusantara sejak dini. “Pendidikan karakter berbudi pekerti luhur telah hilang dari Indonesia, padahal leluhur kita telah mewariskannya sebagai identitas bangsa, inilah yang ingin kami bangkitkan melalui kolaborasi dengan praktisi budaya,” ujarnya. Ketua Ikawangi Dewata Bali, Bapak Agustinus Winjaya, menyambut antusias kedatangan DPD HPK Bali. “Ini kehormatan bagi kami untuk bersinergi, kami siap mendukung misi bersama menjaga warisan budaya, terutama di Bali yang kaya akan tradisi,” tuturnya.
Umbul Mantra: Doa Bersama untuk Kemaslahatan Nusantara
Romo Cristovel Benny memaparkan program rutin DPD HPK Bali, Umbul Mantra, yang digelar dua kali sebulan. Kegiatan ini menjadi wadah interaksi antar-komunitas budaya, agama, dan spiritual melalui doa bersama, tanpa menghilangkan ciri khas masing-masing. “Setiap kelompok bebas mengekspresikan budaya mereka, ini bentuk penghormatan terhadap keragaman,” jelasnya.
Pernyataan tersebut diamini oleh Mas Haryo Sujatmiko, salah satu pengurus HPK Bali, yang menyinggung fenomena generasi muda yang mulai tertarik mempelajari budaya lewat literasi ilmiah. “Ini tanda kebangkitan kesadaran spiritual. Meski banyak yang lupa akar budaya, ada anak muda yang diam-diam menggali kearifan leluhur,” ungkapnya.
Pesan Leluhur: Eling lan Waspodo, Mikul Nduwur Mendem Jero
Dialog semakin hidup dengan penyampaian pesan dari perwakilan Ikawangi Dewata Bali. Wakil Ketua Bapak Istiyono mengingatkan pentingnya prinsip Jawa Eling lan Waspodo (ingat dan waspada) dalam menjaga warisan budaya. Sementara Ketua Departemen Kepemudaan Ikawangi Dewata Bapak Suparman, mengutip filosofi Mikul Nduwur Mendem Jero (mengangkat yang baik, mengubur yang buruk) sebagai pedoman regenerasi budaya. Terlihat beberapa Pengurus Ikawangi Dewata turut hadir diantaranya, Sekretaris Ikawangi Bapak Lulut Joni dan Bendahara Bapak Hadi Wiyono.
Kesepakatan Kolaborasi dan Revitalisasi Budaya Osing
Ketua Ikawangi Dewata Bapak Agustinus Winjaya menutup diskusi dengan empat kesimpulan strategis:
1. Komitmen menjaga warisan budaya Nusantara.
2. Kesiapan Ikawangi Dewata Bali bersinergi dengan DPD HPK Bali.
3. Penguatan karakter berbudi pekerti luhur.
4. Revitalisasi budaya masyarakat Osing Banyuwangi sebagai cikal bakal identitas heterogen Nusantara.
Acara ditutup dengan santap malam khas Bali yang disiapkan oleh Wakil Ketua Ikawangi Dewata Bali, Bapak Istiyono. Romo Budi Dharma mengapresiasi sambutan hangat dan menyatakan kesiapan DPD HPK Bali untuk melanjutkan kolaborasi, termasuk melalui *Umbul Mantra* bulanan. “Kami optimis, dengan sinergi ini, identitas budaya Nusantara akan tetap lestari demi keselamatan bangsa,” pungkasnya.
(B13NY)
Laporan: Tim Warta Global Bali.Id
#BudayaNusantara #KolaborasiBali #PendidikanKarakter #WarisanLeluhur #SinergiSpiritual
KALI DIBACA
