
Minahasa 30/10/2025, WartaGlobal. Id
PT Freeport Indonesia (PTTFI) sedang mengajukan permohonan pembukaan kembali sebagian kegiatan tambang di Grasberg setelah operasi dihentikan akibat insiden longsoran lumpur yang terjadi awal September lalu. Perusahaan ingin melanjutkan produksi di area Big Gossan dan Deep Mill Level Zone (DMLZ), kedua tambang bawah tanah yang tidak terdampak longsor.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno mengonfirmasi pihaknya membuka peluang untuk memberikan izin operasional terbatas pada kedua area tambang tersebut. "Iya, sementara mereka mau propose, itu kan gak ada pengaruh dari situ, ya? Mau propose untuk produksi di situ," kata Tri kepada awak media di Minahasa, Rabu (29/10/2025).
PTFI telah memenuhi sejumlah syarat penting yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk dapat mengajukan perpanjangan izin, termasuk kepemilikan domestik lebih dari 51% dan penyelesaian pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter dan PMR) di Gresik.
Dengan beroperasinya smelter dan PMR, PTFI menargetkan penjualan sebesar 1,6 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas sepanjang 2025. Peningkatan produksi ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat produksi logam strategis dunia
KALI DIBACA

