Rakor Kemenko Polkam dan Kesbangpol Bali: Kebebasan Sipil dan Ormas Jadi Pilar Strategis Pariwisata Bali - Warta Global Bali

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Rakor Kemenko Polkam dan Kesbangpol Bali: Kebebasan Sipil dan Ormas Jadi Pilar Strategis Pariwisata Bali

Wednesday, 26 November 2025

Foto: Moderator bersama ketiga narasumber dalam Rakor Kemenko Polkam di The Trans Hotel Bali.

Badung, WartaGlobalBali.Id – Guna memperkuat pilar strategis sektor pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam) RI bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali menggelar Rapat Koordinasi bertajuk “Penguatan Kebebasan Sipil, Hak Berserikat, dan Kebebasan Berkumpul”. Acara yang berlangsung di The Trans Resort Bali, Rabu (26/11/2025) ini dihadiri oleh perwakilan dari 165 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) se-Bali.

Rangkaian acara berjalan sesuai dengan rundown yang tertuang dalam susunan acara, dimulai dari registrasi, pembukaan, hingga diskusi panel yang mendalam.

Dalam sambutan pembukanya, Brigjen TNI Dr. Arudji Anwar, S.H., M.H., selaku Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Kemasyarakatan Kemenko Polkam RI, menyoroti beberapa poin kunci yang menjadi fondasi kekuatan Bali:

1. Sejarah Perlawanan Bali: Beliau mengingatkan perjalanan panjang Bali melawan kolonialisme, dari Perang Bali I (1841) hingga kemerdekaan, yang mencerminkan semangat juang yang tak padam.
2. Citra Bali di Mata Dunia: “Bali lebih dikenal di mata dunia dibandingkan Indonesia secara keseluruhan, menunjukkan peran kuat Bali di kancah internasional. Hal ini disebabkan oleh filosofi agama Hindu yang menjaga dan mengelola Bali,” ujarnya.
3. Konsep Bali Ajeg dan Keterbukaan: Bali dinilai sukses mengelola modernisasi tanpa tergerus adat melalui konsep "Bali Ajeg". Wilayah ini terbuka dan modern, namun teguh memegang tradisi dengan "taksu" atau semangat spiritual dalam seni budayanya.
4. Tri Hita Karana sebagai Spirit Hidup: Perkembangan Bali ditopang oleh wisata budaya yang dikelola dalam kerangka filosofis Tri Hita Karana (keseimbangan manusia, lingkungan, dan Tuhan). “Konsep ini adalah semangat unik yang hanya ada di Bali, bukan sekadar slogan, melainkan spirit yang menghiasi kehidupan sehari-hari,” tegas Arudji.


Sambutan beliau diakhiri dengan undangan kepada seluruh hadirin untuk memberikan sumbangsih pemikiran dalam forum tersebut.

Diskusi Panel dan Penyampaian Materi

Sesi penyampaian materi dipimpin oleh moderator Ni Made Inten Supriyanti, S.IP., M.I.P., Dosen FISIP Universitas Udayana, dengan menghadirkan tiga narasumber kunci:

1. Gede Adhi Tiana Putra, S.T., M.AP. (Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Ormas Kesbangpol Provinsi Bali) menekankan pentingnya legalitas dan sinergi Ormas.
2. I Ketut Yadnya Winarta, S.S., M.Par (Kabid Inparekraf) menyampaikan outlook pariwisata Bali 2025-2026 yang tetap mengusung konsep "Bali For Tourism" yang berbudaya dengan kearifan lokal, didukung infrastruktur modern tanpa menghilangkan ciri khas Bali.
3. Dr. Ni Wayan Widhiasthini, S.Sos., M.Si (Wakil Rektor Bidang Akademik Undiknas University) membahas transformasi praktik kebebasan sipil di era digital, khususnya dalam menyikapi generasi Gen Z di tengah kemajuan teknologi dan AI.

Kesepakatan dan Poin Penting Rakor

Dari sesi tanya jawab dan diskusi yang berlangsung hangat, tercapai beberapa poin kesepakatan dan rekomendasi:

1. Konstitusi Menjamin Kebebasan: Kebebasan berkumpul dan berekspresi yang damai, tidak melanggar hukum, dan tidak mengganggu ketertiban umum dijamin oleh UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) dan UU No. 9 Tahun 1998. Setiap Ormas harus terdaftar secara resmi untuk legalitas dan selalu bersinergi dengan Pemerintah Daerah.
2. Komitmen pada Pariwisata Berkelanjutan: Outlook pariwisata Bali 2025-2026 akan tetap berpegang pada konsep yang berbudaya dan mengedepankan kearifan lokal.
3. Menjawab Tantangan Era Digital: Perlu adanya pemahaman dan adaptasi terhadap praktik kebebasan sipil di ruang digital, khususnya bagi generasi muda.

Statemen dan Dukungan Stakeholder

Gede Adhi Tiana Putra dari Kesbangpol Bali dalam pernyataannya menegaskan, “Kegiatan ini merupakan kegiatan Kemenkopolkam yang positif untuk menjaga elemen ormas, Kesbangpol, dan unsur lainnya... untuk sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan kondisi di Bali guna mendukung pariwisata Bali yang lebih berkualitas. Apapun tantangan yang ada dalam upaya menjaga Bali, akan dapat diselesaikan dengan semangat kebersamaan antar seluruh stakeholder.”

Beliau juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak sehingga acara berjalan lancar. “Salam Pancasila,” tutupnya.


Dukungan juga datang dari perwakilan Ormas. Ketua DPW Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Provinsi Bali, Maichel Benedictus (Romo Benny), menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu setiap Ormas untuk lebih memahami tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dalam berorganisasi sesuai UU, di mana Kesbangpol Provinsi Bali bertindak sebagai operator.

“Ormas adalah salah satu pilar strategis untuk membantu semua sektor, terutama Pariwisata Bali yang berkualitas,” pungkas Romo Benny.

Acara kemudian ditutup dengan berfoto dan dilanjutkan dengan makan siang bersama, mengakhiri rangkaian rapat koordinasi yang produktif dan penuh semangat kolaborasi. 
(MCB)

KALI DIBACA