Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali Kritisi Pernyataan Kontroversial Senator Arya Wedakarna - WARTA GLOBAL BALI

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Berita Update Terbaru

logoblog

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali Kritisi Pernyataan Kontroversial Senator Arya Wedakarna

Monday 1 January 2024

Denpasar, WARTAGLOBAL. Id
 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali mengecam pernyataan kontroversial Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Arya Wedakarna. Agus Samijaya,2/1/2024 salah satu Ketua MUI Bali yang membidangi hukum, menyampaikan dugaannya bahwa pernyataan tersebut hanyalah sebuah strategi politik dari Arya Wedakarna.

Menurut Agus Samijaya, sosok Arya Wedakarna tampaknya mencari sensasi atau menggunakan isu-isu sensitif sebagai komoditas politik untuk meningkatkan elektoral menjelang Pemilihan Umum 2024. "Saya melihat sosok Arya Wedakarna ini mencari sensasi asal beda atau apa? Atau memang dia anggap itu komoditas politik untuk meningkatkan elektoral menjelang 2024. Jadi dia pakai jualan (Politik) gitu," ungkapnya.

Agus Samijaya juga menyoroti bahwa kontroversi yang dihadapi oleh Arya Wedakarna tidak hanya terbatas pada umat Muslim, tetapi juga melibatkan umat Hindu Bali. Rekam jejak Arya Wedakarna menunjukkan bahwa pernyataannya sering kali menimbulkan kontroversi dan ketegangan di antara berbagai kelompok agama.

"Sikap-sikap diskriminatif, intoleran harusnya lenyap dari bumi Indonesia," tegas Agus Samijaya. Ia menegaskan bahwa masyarakat Bali, terutama umat Muslim dan Hindu, tidak boleh terpancing oleh pernyataan kontroversial tersebut. Agus Samijaya mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kerukunan dan toleransi beragama demi terwujudnya keharmonisan di tengah-tengah masyarakat.

MUI Bali menegaskan bahwa menggunakan isu-isu sensitif dalam politik dapat merugikan keberagaman dan merusak kerukunan antarumat beragama. Pihaknya berharap agar perdebatan politik lebih fokus pada substansi program dan kepentingan masyarakat, tanpa merugikan nilai-nilai keberagaman yang telah lama menjadi ciri khas Indonesia.

Netti/*

KALI DIBACA