Wartaglobal Ali.id
Tanpa akses terhadap listrik atau gas, keluarga pengungsi yang tinggal di kamp-kamp darurat di Gaza harus menanggung suhu dingin yang dapat mengancam jiwa. Sementara bantuan kemanusiaan terus dihalangi Israel masuk Palestina sampai saat ini.
“Kami masuk ke dalam tenda setelah matahari terbenam dan tidak keluar karena cuaca sangat dingin dan semakin dingin pada tengah malam,” kata Omar Shabet, pengungsi Palestina yang berlindung di sebuah kamp di Khan Younis, di Gaza selatan.
“Putri saya yang berusia tujuh tahun hampir menangis di malam hari karena kedinginan,” tambah Shabet dilansir Al Jazeera.
KALI DIBACA