Badung, Warta Global Bali.Id, Sabtu 12 April 2025, Sekolah Tinggi Teologi (STT) Johanes Calvin Bali baru-baru ini menyelenggarakan Seminar Umum Kepemimpinan Kristen dengan tema "Biblical Perspective of Missio-Preneurship for Christian Leaders". Acara ini berlangsung dari pukul 09.00 wita - 12.30 wita, bertujuan memberikan perspektif Alkitabiah tentang kewirausahaan berbasis misi bagi para pemimpin Kristen.
Pembicara Utama dan Materi Seminar
- Pdt. Dr. Yakob Tomatala, M.Div., M.I.S., M.A. sebagai Keynote Speaker.
- Pdt. Sundoro Tanuwidjaja, M.Th., dengan topik "Gospel Driven Entrepreneur". Beliau adalah praktisi kewirausahaan berbasis misi, pendiri lembaga pelayanan, dan dosen di STT Johanes Calvin.
Fasilitas dan Lokasi Seminar
- Fasilitas: Sertifikat elektronik (e-Certificate) dan akses Google Meet.
- Lokasi: Aula Kampus STT Johanes Calvin, Jl. Muding Indah, Gg. Anyelir, Kerobokan Kaja.
Kewirausahaan yang Berakar pada Nilai Alkitab
Pembicara seminar menyoroti bahwa Alkitab menggambarkan Allah sebagai Pribadi yang aktif bekerja (Kejadian 1:1-3) dan mencontohkan tokoh-tokoh seperti Yusuf (Kejadian 41), Boas, serta Lidia yang sukses berbisnis dengan integritas. "Entrepreneurship adalah pemberian Allah untuk mengelola ciptaan-Nya. Tujuannya bukan hanya uang, tetapi menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan komunitas, dan menjadi saluran berkat," jelas salah satu narasumber.
Injil sebagai Pusat Hidup Entrepreneur
Poin kunci lain adalah peran Injil dalam mengarahkan tujuan hidup seorang entrepreneur. Injil bukan hanya kabar keselamatan, tetapi juga kekuatan untuk bertindak adil, melayani, dan membawa dampak positif. "Tanpa Injil, entrepreneurship bisa kehilangan arah. Uang hanyalah konsekuensi, bukan tujuan akhir," tegas pembicara.
Tantangan Mental dan Peluang Melayani
Data mengejutkan diungkap: entrepreneur Kristen rentan mengalami depresi, pelecehan jabatan, dan gangguan mental 2x lebih tinggi daripada orang biasa. Namun, mereka juga memiliki potensi besar untuk mendukung penginjilan melalui sumber daya finansial, relasi, dan keahlian. Contoh nyata diberikan melalui kisah Filipus (Kisah Para Rasul 8), seorang diaken yang dipakai Tuhan membawa kebangunan rohani di Samaria.
Ajakan untuk Hidup yang Berarti
Dalam penutup, seminar mengutip Yohanes 12:25-26: "Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya...". Peserta diingatkan untuk tidak terikat pada harta atau jabatan, tetapi fokus pada jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan. "Entrepreneur Kristen dipanggil bukan untuk mengejar kesuksesan duniawi, tetapi menjadi alat bagi Kerajaan Allah. Prestasi kita hanyalah cermin keterbatasan diri tanpa kuasa Kristus," pungkas pembicara.
Seminar ditutup dengan komitmen bersama untuk membangun bisnis yang berintegritas, memberdayakan komunitas, dan aktif mendukung pelayanan gereja. Para peserta pun diajak menyebarkan semangat Gospel Driven Entrepreneur melalui jejaring dan tindakan nyata.
(B13NY)
KALI DIBACA