TMD Beroperasi Kembali Di Bali Sebagai Bentuk Transportasi Publik Yang Tidak Mati - WARTA GLOBAL BALI

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

TMD Beroperasi Kembali Di Bali Sebagai Bentuk Transportasi Publik Yang Tidak Mati

Saturday, 19 April 2025



Bali WartaGlobal. Id

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali resmi mengoperasikan kembali bus Trans Metro Dewata (TMD), Jumat (18/4).

Menggunakan skema anggaran kolaborasi Pemprov Bali dan Pemkab/Pemkot terkait (Sarbagita), TMD akan mengaspal secara penuh per Minggu (20/4) dengan melayani 6 koridor. 

Total anggaran operasional bus berkelir merah untuk tahun ini mencapai Rp49,7 miliar. Adapun Pemprov Bali menanggung Rp15 miliar, Pemkot Denpasar Rp14 miliar, Pemkab Badung Rp16 miliar, Pemkab Gianyar Rp 4,7 miliar, dan Pemkab Tabanan dibebaskan karena fiskal yang tidak memungkinkan. Gubernur Koster menegaskan TMD merupakan salah satu layanan publik, karena itu Pemprov tidak memperhitungkan untung rugi dalam mengoperasionalkan TMD. 

Adapun 6 koridor yang akan mulai beroperasional penuh pada Minggu (20/4) nanti, yakni Sentral Parkir Kuta-Terminal Pesiapan, Terminal Ubung-Bandara Ngurah Rai, Terminal Ubung-Sanur, Terminal Ubung-Sentral Parkir Monkey Forest, Sentral Parkir Kuta-Politeknik Negeri Udayana, dan Sentral Parkir Kuta-Nusa Dua. Setelah melakukan penandatanganan kerja sama pembiayaan dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, dan Kota Denpasar, di Gedung Kertha Sabha Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar, Gubernur Koster bersama Wagub I Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, dan Bupati/Walikota juga sempat mencoba bus TMD dari Jayasabha menuju GOR Ngurah Rai. 

Gubernur Koster tidak menampik tingkat keterisian bus TMD selama ini masih jauh dari harapan. Dia meminta Dinas Perhubungan terus melakukan evaluasi setiap koridor untuk menangkap penumpang di wilayah-wilayah yang membutuhkan layanan transportasi publik. Termasuk pengembangan transportasi pengumpan (feeder) di kantong-kantong penduduk. "Memang tugas negara hadir untuk melayani masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhannya untuk bertransportasi," kata gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. 

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta menambahkan masa tunggu (headway) bus TMD akan diatur sedemikian rupa agar operasionalnya berlangsung efektif dan efisien. "Headway rata-rata bus adalah 16 menit yang kami atur pada pagi hari menjadi 10 menit sedangkan pada siang hari 17-18 menit," ungkapnya. Samsi mengatakan, selama dua hari, 18-19 April 2025, akan dilakukan uji coba operasional untuk 'memanaskan'  kembali sistem setelah sempat berhenti beroperasi selama kurang lebih empat bulan ini. 

Sejak beehenti beroperasi per 1 Januari 2025, banyak elemen masyarakat yang menuntut kembali beroperasinya TMD. Petisi daring ditandatangani lebih dari 25.000 orang meminta TMD dilanjutkan. Mahadiswa Universitas Udayana (Unud) yang selama ini menggunakan bus TMD menuju kampus juga menggeruduk DPRD Bali meminta wakil rakyat memberi jalan bus TMD kembali mengaspal.  TMD merupakan inisiasi Pemerintah Pusat untuk memantik Pemerintah Daerah mengembangkan transportasi publik yang memadai. Gubernur Koster meresmikan opersional bus TMD pada 7 September 2020. Pendanaan pusat resmi berakhir pada 2024, juga terkait kebijakan efisiensi pemerintah. Setelah empat bulan menghilang dari jalanan kawasan Sarbagita, estafet pendanaan TMD resmi diambil alih Pemerintah Daerah di Bali. 



KALI DIBACA