Pak Putu Sugiarta, seorang tokoh pecalang masyarakat Bali, secara tegas menyatakan penolakannya terhadap pembentukan organisasi masyarakat (ormas) baru di daerah tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang dilansir pada Selasa (6/6), beliau menegaskan bahwa keberadaan ormas baru dapat memicu ketegangan di tengah masyarakat Bali yang dikenal akan keragaman dan toleransi budayanya. Menurutnya, penting bagi komunitas untuk menjaga situasi yang kondusif dan harmonis, sehingga tidak terjadi konflik yang merugikan semua pihak.
Dalam klarifikasinya, Pak Putu menambahkan bahwa Bali telah lama menjadi contoh toleransi dan kerukunan antarwarga. Ia mengingatkan bahwa sejarah pulau ini menunjukkan pentingnya persatuan dalam menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, kehadiran ormas baru harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak mengganggu stabilitas sosial yang sudah terbangun.
Sebagai harapan untuk masa depan, Pak Putu berharap agar Bali tetap aman dan damai. Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keharmonisan dan saling menghormati, demi terciptanya lingkungan yang nyaman bagi semua. Pernyataan ini menjadi seruan untuk kesatuan di tengah perdebatan yang ada, sekaligus menunjukkan komitmen masyarakat Bali dalam menjaga identitas serta nilai-nilai budaya yang telah lama dijunjung. Wartawita
KALI DIBACA
.jpg "Pelantikan Ketua Yayasan Purna Bakti MPUKPB Yang Baru")
