TRAGIS! Anggota TNI Prada Lucky Tewas dengan Luka di Badan dan Kaki, Empat Pratu Diduga Pelaku Pemukulan - Warta Global Bali

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

TRAGIS! Anggota TNI Prada Lucky Tewas dengan Luka di Badan dan Kaki, Empat Pratu Diduga Pelaku Pemukulan

Thursday, 7 August 2025



MBAY, WartaGlobalBali.Id – Kematian tragis Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anggota Batalyon TP 834/WM Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai terungkap. Prajurit muda itu meninggal dunia di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8/2025), dengan luka-luka di sekujur tubuhnya, termasuk kaki.  

Tim Batalyon TP 834/WM Nagekeo bergerak cepat menyelidiki kasus ini dan berhasil mengamankan empat orang yang diduga kuat sebagai pelaku pemukulan terhadap Prada Lucky. Keempatnya merupakan rekan seangkatannya dengan pangkat Prajurit Satu (Pratu).  

Empat Pratu Dibawa ke POM Ende untuk Investigasi
 
Danki C Yon TP 834/WM, Lettu Inf Rahmat, mengonfirmasi bahwa keempat terduga pelaku telah diamankan. “Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tim menemukan empat orang terduga pelaku pemukulan terhadap almarhum Prada Lucky. Mereka berpangkat Pratu,” ujarnya kepada awak media, Kamis (7/8/2025).  

Keempatnya telah dibawa ke Pusat Polisi Militer (POM) Ende pada Rabu (6/8/2025) malam untuk menjalani proses investigasi lebih lanjut. “Sementara yang diduga terlibat pemukulan sudah dibawa ke POM Ende untuk proses penyelidikan,” jelas Lettu Inf Rahmat.  

Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya masih menunggu keputusan atasan. Namun, dengan ditangkapnya para tersangka, diharapkan penyelidikan dapat berjalan lancar dan keluarga korban segera mendapatkan keadilan.  

Kronologi Kematian Prada Lucky
 
Prada Lucky Chepril Saputra Namo, putra dari seorang anggota TNI yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, Kupang, NTT, meninggal setelah lima hari dirawat di RSUD Aeramo. Ia pertama kali masuk rumah sakit pada Sabtu (2/8/2025) dalam kondisi kritis.  

Pada Selasa (5/8/2025) dini hari pukul 04.47 WITA, Lucky sempat setengah sadar setelah diberi obat penenang karena terpasang ventilator. Namun, Rabu pagi (6/8/2025), ia mengalami henti jantung. Dokter anestesi dan tim ICU melakukan resusitasi jantung paru (RJP) selama 45 menit, tetapi nyawanya tidak tertolong. Pukul 11.23 WITA, ia dinyatakan meninggal dunia.  

Ratapan Keluarga: "Kenapa Anak Saya Meninggal seperti Ini?  

Saat jenazahnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Aeramo, ibunda Prada Lucky, Sefriana Pauwina, histeris meratapi kondisi anaknya yang penuh luka.  

“Kenapa begini, sayang? Sayang, bangun, sudah kita pulang Kupang. Tuhan, tolong anak saya. Kenapa anak saya meninggal dengan caranya seperti ini?” teriak Sefriana sambil memeluk jenazah anaknya.  

Ayah korban, Christian Namo, yang juga anggota TNI, menyatakan syok melihat banyaknya luka di tubuh anaknya. Ia menuntut keadilan atas kematian putranya. “Saya minta kasus ini diusut tuntas sesuai hukum,” tegasnya saat ditemui awak media.  

Tuntutan Keadilan untuk Prada Lucky

Kasus ini menimbulkan duka mendalam di kalangan TNI dan masyarakat NTT. Banyak pihak menuntut proses hukum yang transparan, tanpa pandang bulu terhadap para pelaku, meskipun mereka sesama anggota militer.  

Warta Global Bali turut berduka cita mendalam atas meninggalnya Prada Lucky. Kami mendorong proses hukum berjalan adil agar keluarga almarhum mendapatkan kebenaran dan keadilan yang semestinya.  
(MCB)

KALI DIBACA