
The Mandalika, 5 Oktober 2025 – Pertamina Mandalika International Circuit (MIC) kembali mengukir prestasi gemilang. Gelaran MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang baru saja berakhir mencatatkan rekor kehadiran penonton tertinggi sepanjang sejarah, dengan total 140.324 pengunjung selama tiga hari pelaksanaan.
Angka fantastis ini menandai babak baru bagi MotoGP Indonesia, sekaligus menjadi bukti nyata pertumbuhan popularitas ajang balap motor bergengsi dunia di Tanah Air.
Tren Pertumbuhan Spektakuler Tiga Tahun Beruntun
Data yang dirilis oleh panitia menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dan signifikan sejak MotoGP pertama digelar di Mandalika. Pada tahun 2023, jumlah penonton tercatat sebanyak 102.929 orang. Angka ini kemudian melonjak menjadi 121.252 orang pada tahun 2024. Dan di tahun 2025 ini, grafik kenaikan mencapai puncaknya dengan menembus 140.324 penonton.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Mandalika berhasil mencatat pertumbuhan kumulatif sebanyak 37.395 penonton, atau setara dengan peningkatan luar biasa sebesar 36,3%.
Lonjakan paling dramatis terjadi pada tahun 2025 ini, dengan penambahan 19.072 orang (15,7%) dibandingkan tahun 2024. Yang patut dicatat, peningkatan ini tidak hanya terjadi di area tribun umum, melainkan juga di sektor premium. Kehadiran penonton di area Paddock dan VIP Village mengalami lompatan tajam sebesar 36% dalam satu tahun, dari 10.955 orang (2024) menjadi 14.887 orang (2025).
Race Day Jadi Magnet Utama, Penggemar Nikmati Seluruh Rangkaian Acara
Analisis distribusi harian penonton mengungkap pola yang semakin matang. Hari puncak, yaitu Race Day pada Minggu, menjadi daya tarik utama dengan dihadiri **67.905** penonton, mengalahkan rekor tahun 2024 yang sebanyak 60.709 orang.
Namun, yang lebih menggembirakan, sesi latihan pada Jumat dan kualifikasi pada Sabtu juga mencatat peningkatan kehadiran yang signifikan. Fenomena ini menunjukkan bahwa penggemar MotoGP di Indonesia tidak hanya datang untuk seri utama, tetapi telah menjadikan MotoGP Mandalika sebagai sebuah weekend experience yang utuh untuk dinikmati.
Dirut MGPA: Mandalika Semakin Mendunia dan Dicintai
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menyampaikan apresiasi atas antusiasme luar biasa dari para penggemar. Ia menegaskan bahwa tren positif ini adalah cerminan kedewasaan Mandalika sebagai tuan rumah kelas dunia.
“Peningkatan dari 102 ribu di 2023, menjadi 121 ribu di 2024, dan kini lebih dari 140 ribu di 2025 adalah pencapaian yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa MotoGP Mandalika semakin dicintai, bukan hanya oleh penonton dalam negeri, tapi juga oleh penggemar MotoGP mancanegara,” ujar Priandhi dalam siaran persnya, Minggu (5/10/2025).
Priandhi mengungkapkan, kesuksesan ini adalah buah dari kolaborasi solid antara pemerintah, PT Pertamina (Persero) sebagai sponsor title, dan Dorna Sports selaku pemegang lisensi MotoGP.
“Kami terus berinovasi meningkatkan pengalaman menonton. Mulai dari peningkatan kapasitas tribun, perluasan fasilitas penunjang, perbaikan akses transportasi, hingga penguatan sistem tiket digital. Semua upaya ini membuahkan hasil yang nyata,” tambahnya.
Dia menegaskan, reputasi Mandalika di kancah global semakin kokoh. “MotoGP di Mandalika kini telah menjadi agenda wajib dalam kalender wisata olahraga global. Pertumbuhan jumlah penonton ini adalah bukti nyata kepercayaan dunia terhadap Indonesia,” tegas Priandhi.
Dampak Ekonomi Signifikan dan Posisi Indonesia di Peta Motorsport Dunia
Rekor jumlah penonton ini membawa dampak langsung yang positif bagi perekonomian lokal. Tingkat hunian hotel di kawasan Lombok Tengah dan sekitarnya dilaporkan mencapai lebih dari 90% selama pekan balapan. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kuliner, dan transportasi lokal juga menikmati gelombang kenaikan permintaan yang masif.
Dengan capaian 140 ribu penonton, Sirkuit Mandalika kini dengan percaya diri menempatkan diri sejajar dengan sirkuit-sirkuit legendaris lainnya di Asia Pasifik seperti Sepang (Malaysia), Buriram (Thailand), dan Phillip Island (Australia). Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan sebuah pernyataan tegas bahwa Indonesia bukan lagi sekadar tuan rumah, tetapi telah menjadi salah satu prime mover dalam kalender MotoGP dunia. (MCB)
KALI DIBACA

