GPT Imamat Rajani Rayakan 24 Tahun Kasih Karunia, Gembala Ajak Jemaat Fokus "Melayani Hati Tuhan" - Warta Global Bali

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

GPT Imamat Rajani Rayakan 24 Tahun Kasih Karunia, Gembala Ajak Jemaat Fokus "Melayani Hati Tuhan"

Sunday, 2 November 2025

Foto : (atas) Pdt Hosea Supriadi, S.Th, M.Th saat memberikan Renungan Refleksi, (bawah) pembagian doorprizes

BADUNG,WartaGlobalBali.Id, Minggu 2/11/2025 – Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT) Imamat Rajani di Jl. Pandu No. 49, Br. Dukuh Dalung, Kuta Utara, Badung, merayakan ulang tahunnya yang ke-24 dengan penuh syukur dan sukacita. Perayaan yang berlangsung khidmat ini tidak hanya diisi dengan pujian dan penyembahan, tetapi juga pesan yang mendalam dari Bapak Gembala, Pdt. Hosea Supriadi, S.Th., M.Th., yang mengajak seluruh jemaat untuk merefleksikan hakikat pelayanan yang sejati.


Dalam pesannya yang berjudul "Melayani Hati Tuhan", Pdt. Hosea mengawali dengan sebuah pertanyaan reflektif. "Bapak Ibu dan Saudara terkasih di tahun-tahun sebelumnya, saya belum pernah mengajak saudara untuk merenungkan: Apa sih melayani hati Tuhan? Justru hari ini, di ulang tahun yang ke-24, saya ajak kita: apa itu melayani hati Tuhan? Lalu apa itu melayani pekerjaan Tuhan? Bedanya di mana? Lalu pengaruhnya apa itu, pengaruhnya buat kita, pentingnya itu buat kita setelah 20 tahun ya setelah 24 tahun," ujarnya di hadapan jemaat.


Pesan ini menjadi titik balik spiritual bagi jemaat, mengajak mereka untuk mengevaluasi kembali motivasi dan esensi pelayanan setelah menapaki perjalanan selama 24 tahun.


Foto : Pelayanan perintisan GPT Imamat Rajani periode 1996 - 1999

Melacak Jejak Sejarah: Dari Komsel ke Jemaat Mandiri


Perayaan anniversary ini semakin bermakna dengan diputarnya video rekapitulasi perjalanan panjang GPT Imamat Rajani. Sejarah gereja ini berawal dari sebuah kelompok sel (komsel) kecil yang digagas pada tahun 1996 di rumah Ibu Mintarsih, yang hanya dihadiri oleh 3-4 keluarga. Saat itu, pelayanan mereka didampingi oleh seorang senior, Pdt. Matias Tari. Kedisiplinan spiritual sudah ditanamkan sejak dini dengan diadakannya waktu doa puasa setiap hari Selasa, di samping pertemuan komsel rutin setiap Kamis. Pola ibadah ini berlangsung dari tahun 1996 hingga 1999.


Di pertengahan tahun 1997, Tuhan memberikan berkat yang menjadi fondasi fisik gereja. Seorang saudara seiman, Bapak Awiki, digerakkan hatinya untuk mempersembahkan sebidang tanah seluas 5 are di Jalan Pandu, Br. Dukuh, lokasi dimana gereja kini berdiri.


Saat jemaat telah bertumbuh menjadi 17-20 orang dan memiliki kerinduan untuk mengadakan ibadah Minggu, Tuhan mempertemukan mereka dengan satu keluarga, Opa Made. Keluarga ini mengalami lawatan Tuhan secara luar biasa; disembuhkan, menerima keajaiban, dan akhirnya menerima Tuhan dalam hidup mereka. Sebagai wujud syukur, Opa Made menyerahkan rumahnya untuk dipakai sebagai tempat ibadah hari Minggu, yang menjadi rumah bagi jemaat dari tahun 2000 hingga 2002.



Tonggak sejarah penting terjadi ketika komsel yang telah bertumbuh ini didoakan dan ditahbiskan secara resmi menjadi suatu jemaat. Prosesi ini dihadiri oleh Bpk. Pdt. Firmanyo Osio sebagai Gembala Senior, dengan mengutip firman Tuhan dalam 1 Petrus 5:4, "apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu."


Perjalanan Berpindah Sebelum Menetap


Sebelum akhirnya menetap di tanah wakaf di Jalan Pandu, jemaat Imamat Rajani melewati beberapa fase "pengembaraan". Setelah dua tahun beribadah di rumah Opa Made (2000-2002), mereka berpindah ke daerah Kapal, beribadah di sebuah chapel yang disediakan oleh Bpk. Ir. Hendrik Pardede selama dua tahun. Pelayanan kemudian dilanjutkan di kawasan Perumahan Mutiara selama sekitar dua tahun, hingga tahun 2004. Tempat ibadah berikutnya adalah di Okumene, Jalan Tibung Sari, dimana mereka beribadah pada rentang waktu 2006-2007, sebelum akhirnya kembali dan membangun gedung gereja permanen di atas tanah wakaf di Jalan Pandu.


Foto : Oma Mintarsih dan Oma Komang tokoh perintis GPT Imamat Rajani Dalung

Susunan Acara Anniversary yang Meriah dan Khidmat


Acara perayaan anniversary ke-24 ini dirangkai dengan apik. Dimulai dengan penyembahan dan pujian, acara juga diwarnai dengan performance dari kaum pria, pemutaran video recap perjalanan IMRA, serta penyampaian Firman Tuhan oleh Bapak Gembala. Ibadah juga diisi dengan Perjamuan Kudus yang dilayani oleh Bapak Efendy, Bapak Rm Benny, dan Bapak Komang Yoga.


Setelah sesi doa syafaat dan doa berkat, acara dilanjutkan dengan segmen yang lebih meriah seperti games kuis yang dipandu oleh MC Bu Kristin dan Della, pemotongan tumpeng, dan penyerahan cinderamata, serta ditutup dengan makan bersama sebagai simbol persekutuan dan keakraban seluruh keluarga besar GPT Imamat Rajani.


Dengan merenungkan pesan gembala dan mengingat perjalanan penuh mujizat yang telah dilalui, perayaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah penguatan iman dan komitmen baru bagi GPT Imamat Rajani untuk terus bertumbuh, bukan hanya dalam "melayani pekerjaan Tuhan", tetapi lebih dalam lagi, yaitu "melayani hati Tuhan" di tahun-tahun yang akan datang. (MCB)


KALI DIBACA