Gusti Purbaya Resmi Dinobatkan sebagai SISKS Pakubuwana XIV, Raja Baru Keraton Surakarta, Perwakilan Bali Hadir Beri Dukungan - Warta Global Bali

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Gusti Purbaya Resmi Dinobatkan sebagai SISKS Pakubuwana XIV, Raja Baru Keraton Surakarta, Perwakilan Bali Hadir Beri Dukungan

Tuesday, 18 November 2025

Foto:(kanan) Kanjeng Pangeran Mansyur Pasaribu Karyonagoro, SISKS Pakoe Boewono XIV, Kanjeng Mas Ayu Muji Eryanti Candraningtyas 

SURAKARTA, WARTA GLOBAL BALI – Suasana khidmat dan penuh historis menyelimuti Keraton Surakarta Hadiningrat, Sabtu (15/11/2025). Pada hari bersejarah itu, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Purbaya secara resmi menjalani upacara Jumenengan Dalem Nata Biyangkare dan ditahbiskan sebagai Raja Keraton Surakarta yang baru. Beliau akan menyandang gelar lengkap Sampean Dalem Ingkang Susuhunan Kanjeng Susuhunan Senopati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama kang Jumeneng Kaping 14, atau yang lebih dikenal sebagai SISKS Pakubuwana XIV.

Keistimewaan momen agung ini turut disaksikan oleh segenap kerabat dan perwakilan dari berbagai daerah, termasuk Bali. Kehadiran tamu dari Pulau Dewata ini menegaskan ikatan budaya dan kekeluargaan yang masih terjalin erat antara Keraton Surakarta dengan komunitas pendukungnya di Bali.

Dukungan dan Kehadiran dari Bali

Seperti dilaporkan Warta Global Bali pada Rabu (19/11/2025), perwakilan dari Bali hadir untuk menyaksikan langsung prosesi penobatan yang bersejarah ini. Delegasi tersebut diantaranya, Kanjeng Pangeran Mansyur Pasaribu Karyonagoro dan Kanjeng Mas Ayu Muji Eryanti Candraningtyas.

Dalam keterangannya kepada awak media, Kanjeng Pangeran Mansyur Pasaribu Karyonagoro menegaskan keabsahan dan legitimasi penobatan SISKS Pakubuwana XIV. "Sesuai amanat Sinuhun Pakoe Boewono XIII, bahwa Putra Mahkota Gusti Purboyo ditetapkan menjadi pewaris tahta Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam Jumenengan di tanggal 27 Februari 2025. Ini sah dan sesuai adat Keraton itu sendiri," ujarnya tegas.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya yang mendalam bagi kepemimpinan raja yang baru. "Semoga Sinuhun PB XIV yang baru membawa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menjadi lebih baik dari gempuran budaya asing dan menjaga budaya adat Nusantara dari Trah Mataram Islam."




Sumpah dan Tiga Komitmen Utama Sang Raja

Dalam pidato penobatannya yang bersejarah, SISKS Pakubuwana XIV mengucapkan sumpah jabatan yang berisi komitmen dan arah kepemimpinannya ke depan. Sebagaimana dikutip dari Tribun Solo, sang Raja bersumpah untuk menjalankan kepemimpinannya sebagai Sri Susuhunan berdasarkan syariat Islam dan paugeran (aturan-aturan) Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebenar-benarnya, sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya.

Secara garis besar, pidato tersebut memuat tiga poin penting yang menjadi fondasi pemerintahan beliau:

1. Komitmen pada Agama dan Tradisi Keraton: "Saya bersumpah akan menjalankan kepemimpinan sebagai Sri Susuhunan berdasarkan syariat Islam dan paugeran Keraton Surakarta Hadiningrat dengan sebenar-benar dan sebaik-baiknya, secara adil seadil-adilnya dan akan mengayomi siapa pun yang setia ke Keraton Surakarta Hadiningrat dan Rajanya."

2. Kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI):
 "Kedua, saya akan mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan lahir batin, dan berbakti kepada negara." Pernyataan ini menegaskan posisi Keraton sebagai bagian tak terpisahkan dari NKRI yang senantiasa mendukung keberlangsungan negara.

3. Pelestarian Budaya dan Warisan Leluhur: "Ketiga, saya akan menjaga kelestarian budaya, tata cara upacara, dan seluruh warisan luhur raja-raja Mataram khususnya para raja di Keraton Surakarta Hadiningrat." Komitmen ini menunjukkan tekad beliau untuk mempertahankan identitas budaya Jawa dan warisan Trah Mataram Islam di tengah arus globalisasi.

Penutup

Dengan penobatan SISKS Pakubuwana XIV, babak baru telah dimulai bagi Keraton Surakarta Hadiningrat. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Bali, menjadi energi positif bagi sang Raja untuk memimpin, melestarikan warisan budaya yang tak ternilai, serta menjalankan perannya sebagai pemimpin spiritual dan budaya sesuai dengan nilai-nilai Islam, tradisi keraton, dan semangat kebangsaan. Seluruh mata kini tertuju pada Pakubuwana XIV, menanti langkah-langkah konkretnya dalam mewujudkan sumpah dan komitmen yang telah diucapkan. (MCB)

KALI DIBACA