Sorotan : Kebangetan !!! 50 Warung Daging Anjing Menjamur Di Solo , Gimana Ekonomi Syariah dan SGIE? - WARTA GLOBAL BALI

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Berita Update Terbaru

logoblog

Sorotan : Kebangetan !!! 50 Warung Daging Anjing Menjamur Di Solo , Gimana Ekonomi Syariah dan SGIE?

Friday 29 December 2023


 
BaliWartaGlobal. Id, Solo Jateng, 
Topik  Ekonomi Syariah dan SGIE (State of the Global Islamic Economy) sempat diucapkan Gibran Rakabuming Raka dalam sesi bertanya kepada Cak Imin saat Debat Cawapres.

Setelah acara selesai banyak pihak yang mengkritik Gibran Rakabuming yang dinilai seolah tutup mata dengan apa yang terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah.

Lantaran disebutkan bahwa ada 50 warung makan daging anjing di Solo tetapi Gibran Rakabuming masih bisa bicara soal ekonomi syariah maupun SGIE.
Salah satu orang yang mengkritik Cawapres nomor urut 2 itu yakni mantan Ketum PAN Amien Rais.

Melalui akun Twitter @realAmienRais, Amien Rais seperti keheranan dengan apa yang dibicarakan Gibran saat Debat Cawapres.

“Bicara ekonomi syariah, Rabu, 27 Desember 2023.
Kutipan Kilat. Com yang di sorot Jurnalis Indonesia. 

Dalam cuitannya itu terdapat sebuah video kompilasi yang menyatukan ucapan Gibran Rakabuming dengan fakta yang ada di Solo.

“Gus, kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus ngerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of the Global Islamic Economy,ujar Gibran.

Sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fashion kita itu yang saya maksud Gus,” lanjutnya.

Namun selanjutnya dalam video itu terpampang sejumlah judul berita yang mengatakan bahwa daging anjing begitu masif dikonsumsi di Solo.

“Menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surakarta jumlah warung anjing di Solo mencapai 27 per tahun 2023.,” ujar dalam video.

“Koalisi Dog Meet Free Indonesia atau DMFI punya data berbeda, mereka mencatat setidaknya ada 50 warung anjing,” terusnya.

Usut punya usut, daging anjing yang diperjualbelikan itu tidak diketahui dengan pasti kondisi kesehatannya.

Bahkan sering kali anjing itu ditemukan dalam kondisi sedang sakit dan cukup mengenaskan lantaran anjing liar yang kerap ditangkap.

Bukan hanya itu, daging anjing yang menjadi kuliner itu juga berasal dari anjing warga yang dicuri oleh oknum tertentu.
Yang ironisnya ko banyak warga memakan daging anjing yang tidak jelas asal usulnya, serta ijinnya ujar salah satu warga Solo inisial Am, Saat Dihub jurnalis Indonesia via Phone.

Netti/*

KALI DIBACA