Bali, WARTA GLOBAl Bali.id
, Program Kepolisian periode awal 2009 membangun Kemitraan Bersama Elemen Masyarakat Bali dalam Bidang Komunikasi sehingga mampu mempercepat gerakan anggota mempetakan daerah rawan serta respon cepat dari Aparat dan tindakan pencegahannya, berjalan dengan baik pada periode tersebut, namun saat ini terjadi sebaliknya.
Setelah Bom Bali 1 dan 2, Kapolda Bali atas seijin Kapolri membentuk Polisi Kehormatan yang anggotanya diambil dari berbagai Profesi Intelektual, Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Toma) &, Tokoh Adat (Todat) yang berguna untuk mendampingi Kepolisian khususnya Polda Bali dalam memberikan masukan, saran dan pendapat.
Berkembangnya situasi untuk meningkatkan peran Stakeholder Pariwisata Bali serta turut Peduli menciptakan rasa aman, Polda Bali bersama Bali Hotels Association (BHA) serta Bali Villas Association (BVA) membangun sistem Keamanan melalui jaringan Radio Komunikasi yang disepakati dengan Nama IPRC (Integrated Police Radio Communication) yang dibentuk dan diresmikan pada awal tahun 2009 oleh Kapolda Bali saat itu tentunya atas sepengetahuan Bapak Kapolri.
Dengan terbangunnya Komunitas Jaringan Komunikasi Keamanan ini mendapat Apresiasi serta dukungan dari berbagai pihak khususnya Pengguna Pariwisata di Bali atau Stakeholder Pariwisata di Bali, Hotel, Villa, Tempat hiburan malam, Bank, bahkan berbagai Perusahaan.
Selain itu Beberapa instansi pemerintah turut bergabung dalam Jaringan Komunikasi tersebut seperti : TNI AU, TNI AD, TNI AL, Pecalang, Satpol PP, Bahkan masyarakat yang peduli dengan keamanan di Bali.
Setiap Security Hotel, Tempat hiburan di Bali diberikan Pengetahuan dasar Kepolisian antara lain : Intelijen, Penyelidikan, olah TKP, 12 Gerakan lalu lintas, Patroli, Peraturan Baris Berbaris (PBB), penggunaan tongkat, borgol dan ilmu bela diri.
Setiap Hotel, Villa, Tempat hiburan malam, Perusahaan, dan semua Stakeholder Pariwisata di Bali memiliki Alat Komunikasi (HT) yang terintegrasi dengan jangkauannya seBali bahkan sampai NTB. Mereka memiliki ID panggilan masing masing yang sudah ditentukan.
Kapolda Bali saat itu bersama Bali Hotels Association (BHA) sebagai Pendiri Komunitas Radio Keamanan mengangkat seorang untuk mengelola dan menjalankan Komunitas ini dan dipilih dari salah satu anggota Polisi Kehormatan Polda Bali yang bernama Jonathan Soeharto, M.Th dan berjalan dengan sangat baik selama 3 tahun, kemudian ketua Komunitas ini Melanjutkan pendidikan S2 di Malang sehingga jabatan tersebut diserahterimakan ke mantan Dir.Ops Polda Bali Kombes Pol (P) Ismail Ernawi, namun tidak berjalan dengan baik bahkan tidak berlanjut, entah mengapa.
Pihak Kepolisian sangat terbantu sekali, contoh : saat kejadian penjambretan, kejahatan dapat segera diketahui bahkan pelaku cepat tertangkap karena satu sama lain ketika mendengar kejadian lewat alat komunikasi tersebut langsung memblokir jalur dan area sekitar TKP.
Apakah Komunitas ini masih ada ? Apakah bisa dibangkitkan kembali ?
Jawaban ada di Pihak Kepolisian dan Bali Hotels Association (BHA) atau Stakeholder Pariwisata.
Sumber :
B13NY
KALI DIBACA