Denpasar, wartaglobalbali.Id - 28 Mei 2025 Komunitas Srikandi Mixed Marriage Bali bersama Aliansi Pelangi Antar Bangsa (APAB) melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Bali di Renon, Denpasar, pada Jumat (23/5/2025). Kunjungan ini bertujuan mempererat kolaborasi dalam edukasi administrasi perkawinan campur dan penguatan nilai kebangsaan.
Sambutan Hangat dari Pimpinan Imigrasi Bali
Kedatangan delegasi Srikandi Mixed Marriage dan APAB disambut langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Bapak Parlindungan, didampingi Kepala Bidang Dokumen Perjalanan, Izin Tinggal, dan Status Keimigrasian, Bapak Saroha Manullang.
Dalam sambutannya, Parlindungan menekankan pentingnya peran komunitas kawin campur sebagai "jembatan budaya" yang turut memperkaya identitas bangsa.
"Mixed Marriage adalah pintu masuk pertukaran budaya asing ke Indonesia. Karena itu, kami harap anggota Srikandi bisa aktif menjaga nasionalisme sekaligus menjadi contoh harmonisasi multikultural," ujarnya.
Peran Srikandi Mixed Marriage sebagai Mitra Edukasi dan jembatan informasi antara pemerintah dan komunitas pelaku perkawinan campur.
Truli Vijay Rafi, Ketua Srikandi Mixed Marriage Bali, menjelaskan bahwa komunitas ini hadir sebagai penghubung antara pemerintah dan keluarga perkawinan campur.
"Banyak anggota kami yang mengalami kendala dalam pengurusan dokumen keimigrasian, seperti izin tinggal atau kewarganegaraan. Melalui sinergi ini, kami ingin mempermudah akses informasi dan solusi," papar Truli.
Ia juga menyoroti tujuan jangka panjang Srikandi, yakni:
1. Memberikan pendampingan hukum dan administratif bagi pasangan perkawinan campur.
2. Mempromosikan toleransi budaya tanpa mengikis identitas nasional.
3. Menjadi mitra pemerintah dalam sosialisasi kebijakan keimigrasian terbaru.
Komitmen Bersama untuk Adaptasi Peraturan Keimigrasian
Pertemuan ini juga menjadi ajang diskusi tentang dinamika aturan keimigrasian yang kerap berubah. Saroha Manullang menyatakan, pihaknya siap membuka ruang konsultasi bagi Srikandi Mixed Marriage.
"Kami apresiasi inisiatif komunitas ini. Ke depan, kami akan pertimbangkan workshop atau bimtek khusus untuk memandu proses administrasi kawin campur," jelas Saroha.
Dampak dan Harapan ke Depan
Kolaborasi ini diharapkan dapat:
- Meminimalisir kesalahpahaman dalam pengurusan dokumen kawin campur.
- Memperkuat peran Bali sebagai destinasi multikultural yang tetap berlandaskan Pancasila.
- Mendorong inovasi layanan imigrasi yang lebih inklusif.
Tutup Truli: "Kami berterima kasih atas dukungan Imigrasi Bali. Sinergi ini bukti bahwa perbedaan bukan penghalang, justru kekuatan untuk Indonesia lebih baik."
(B13NY)
KALI DIBACA