
Mengwi, WartaGlobaBali.Id – Minggu, 28/9/2025 Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Kecamatan Mengwi menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan khidmat, diwarnai semangat kebersamaan dan kecintaan yang mendalam kepada Rasulullah. Acara yang berlangsung meriah ini menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur'an, sholawat, hingga mauidhah hasanah.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an (Gema Kalam Ilahi) yang dilantunkan oleh Ulviatul Ulum dan Rose Dewi, mengambil surat Al Ahzab ayat 21-23. Kemeriahan berlanjut dengan penampilan Mahallul Qiyam oleh Tim Hadrah Al Fattah, diikuti menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu "Subhanul Wathon" oleh Ibu Suliani.

Sambutan Penuh Semangat dan Apresiasi
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Mengwi, H. Muhamad Sugeng. Dengan gaya khasnya yang komunikatif dan celetukan ngebanyol ala Jawa, beliau menyampaikan bahwa kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW adalah motivasi utama terselenggaranya acara ini.
"MWC NU Mengwi selalu melakukan hal yang berbeda. Acara peringatan ini terselenggara berkat kecintaan yang sangat mendalam kepada Nabi Muhammad SAW, bahkan melebihi 100%, seperti yang ditunjukkan oleh MWC Mengwi yang terus merayakan meski tanggal peringatan telah terlewat," ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Selanjutnya, Ketua Pimpinan Cabang (PC) NU Kabupaten Badung, H. Budi Utomo, dalam sambutannya menyoroti momentum menyambut satu abad NU. "Nahdlatul Ulama (NU) akan genap berusia 100 tahun pada 31 Januari 2026. NU semakin 'pintar' dan adaptif, memperbaiki serta mengumpulkan segala aturannya, serta mengikuti perkembangan digitalisasi. Oleh karena itu, pengurus NU wajib memahami aturan dan mengikuti pelatihan seperti Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Pengerak (PDPKP)" tegasnya.
Sambutan tertutup dari pemerintah disampaikan oleh Ibu Eka Irayanti, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, yang mewakili Camat Mengwi. Beliau menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bapak Camat. "Bapak Camat tidak dapat hadir karena padatnya undangan pernikahan dalam beberapa hari terakhir yang dianggap sebagai 'hari baik'," jelasnya. Atas nama Bapak Camat, Ibu Eka menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada MWC NU Kecamatan Mengwi atas penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi.

Mauidhah Hasanah: Teladani Akhlak Mulia Nabi
Puncak acara adalah mauidhah hasanah yang disampaikan oleh Ustadz H. Ahmad Nur Halim. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi bukanlah sekadar seremonial.
"Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukanlah sekadar perayaan, melainkan momen untuk memperdalam cinta kepada Rasulullah dan meneladani akhlak mulia beliau yang jujur, amanah, sabar, serta penuh kasih sayang," papar Ustadz Halim.
Beliau berharap kegiatan ini dapat mendorong terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, beradab, dan diridhai Allah SWT. Dalam ceramahnya, Ustadz Halim juga menyampaikan salam dan terima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan, termasuk perwakilan Kapolres Badung AKP Azarul, Kapolsek Mengwi, Babinsa, Perwakilan PKB Badung H.Seno, Plt Ketua DPW PWDPI Bali Maichel Benedictus (Romo Benny) serta seluruh pimpinan organisasi dan masyarakat.
Ustadz Halim mengajak seluruh hadirin, baik tua maupun muda, untuk bersemangat dan aktif berpartisipasi. "Mari kita bersemangat, apresiasi energi kaum muda dan para senior juga tunjukkan semangatnya. Perbedaan usia tidak mengurangi pentingnya partisipasi dan antusiasme," serunya.
Beliau menutup dengan menegaskan tujuan utama dari segala ibadah dan kecintaan kepada Nabi. "Tujuan utama kita bukanlah pada hal-hal duniawi atau materi, melainkan semata-mata mengharapkan syafaat (pertolongan) dari Rasulullah SAW di dunia ini," pungkasnya.
Acara yang dihadiri oleh sejumlah Pengurus PAC Muslimat NU Kecamatan Mengwi, Ketua ranting, Anak ranting Muslimat NU se kecamatan Mengwi dan tokoh masyarakat, juga diisi dengan hiburan dari Tim Paduan Suara (Padus) PAC Muslimat Mengwi dan Tim Hadrah Yayasan Insan Mulia Al Fatah, sebelum kemudian ditutup dengan doa. Acara berlangsung lancar, hikmat, dan penuh nuansa persaudaraan. (MCB)
KALI DIBACA