Investigasi"Edisi HUT WartaGlobal 2 : Permasalahan Sampah Di Bali Tidak Kunjung Selesai, Memberikan Dampak Buruk Pada Sektor Pariwisata - WARTA GLOBAL BALI

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Berita Update Terbaru

logoblog

Investigasi"Edisi HUT WartaGlobal 2 : Permasalahan Sampah Di Bali Tidak Kunjung Selesai, Memberikan Dampak Buruk Pada Sektor Pariwisata

Monday, 3 March 2025

WartaGlobalBali. Id
Denpasar - 4 Maret 2025 Permasalahan sampah di Bali semakin mengkhawatirkan, terutama dengan
rencana penutupan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) Suwung pada tahun 2026. TPA Suwung yang telah beroperasi
sejak 1980-an menjadi pusat penapungan sampah bagi wilayah Sarbagita
(Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan). Dengan luas mencapai 32 hektar
dan menerima sekitar 1.200 ton sampah
setiap harinya, keterbatasan kapasitas
serta dampak lingkungan yang ditimbulkan semakin menjadi perhatian utama. 

Peningkatan volume sampah
dan kebakaran berulang kali di lokasi
ini memperparah kondisi yang ada.
Menanggapi rencana penutupan ini,
Pemerintah Kabupaten Badung melalui
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) telah merancang strategi pengelolaan sampah alternatif.

Langkah-langkah yang diambil meliputi optimalisasi Pusat Daur Ulang
(PDU) Mengwitani, Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani, serta TempatPengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R)
di tingkat desa.

Tidak hanya itu, pemerintah juga merencanakan pembangunan
insinerator modern di beberapa lokasi guna mengurangi ketergantungan terhadap TPA Suwung.

Di tingkat provinsi, Pemerintah Bali
berencana memperketat regulasi terkait
pengelolaan sampah. Salah satu kebijakan yang akan diterapkan adalah penolakan sampah yang tidak dipilah
sebelum masuk ke TPA Suwung. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong
masyarakat agar melakukan pemilahan
sampah sejak dari sumbernya, sehingga
dapat mengurangi beban TPA dan meningkatkan efektivitas daur ulang.

Masalah pengelolaan sampah ini juga
memicu reaksi dari berbagai elemen
masyarakat.Tokoh masyarakat Bali, I
Wayan Suarta, menegaskan perlunya tindakan nyata dan solusi jangka panjang dalam menangani permasalahan sampah di Bali. Ia juga meminta pemerintah untuk tidak menutup mata terhadap persoalan di TPA
Suwung dan segera mengambil langkah konkret.

Selain berdampak pada lingkungan,
permasalahan sampah juga menimbulkan dampak sosial yang signifikan.
Baru-baru ini, terjadi insiden perkelahian antara sopir truk sampah di Jalan
Serangan akibat dugaan penyerobotan
antrean. Insiden ini mencerminkan tekanan dan
kompleksitas yang dihadapi para pekerja lapangan dalam sistem pengelolaan sampah saat ini.

Dengan semakin dekatnya penutupan
TPA Suwung, Bali harus segera mengimplementasikan sistem pengelolaan
sampah yang berkelanjutan.

Kolaborasi
antara pemerintah, masyarakat,dan
sektor swasta menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ini guna menjaga kelestarian lingkungan Pulau Dewata serta
mendukung sektor pariwisata yang
menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi
Bali dan Pemerintah Kota Denpasar
harus lebih serius dalam menangani permasalahan sampah yang ada di Bali.
Diperlukan terobosan-terobosan baru
dalam sistem pengelolaan sampah agar
lebih efisien dan ramah lingkungan.
Jangansampai terjadi ketidak seimbangan dalam pengelolaan material sampah, mulai dari proses pengambilan, pengangkutan, hingga pembuangan di TPA. Pemerintah harus
lebih peka terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan dan segera menerapkan solusi inovatif guna menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang lebih
berkelanjutan.(Fira) 

Sumber : Tri Anggun Lutfia (Mahasiswa) 

KALI DIBACA