Guru Juga Layak Digaji Layak: Mengapa Bukan 25 Juta Per Bulan? - Warta Global Bali

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Guru Juga Layak Digaji Layak: Mengapa Bukan 25 Juta Per Bulan?

Saturday, 19 July 2025





Jakarta, WartaglobalBali. Id
Setiap kali kita membicarakan gaji guru, selalu muncul anggapan klasik: "Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa." Sebuah kalimat manis yang sering digunakan untuk memuliakan profesi guru, namun sayangnya sering menjadi alasan untuk tidak memberikan kesejahteraan yang layak.

Padahal, sudah waktunya kita berani mengatakan dengan lantang: guru juga manusia, butuh penghidupan yang layak. Guru juga layak digaji 25 juta rupiah per bulan.

Kenapa 25 Juta?

Angka ini bukan asal sebut. Di negara-negara maju seperti Finlandia, Singapura, dan Jepang, gaji guru profesional berkisar antara 3.000–5.000 dolar AS per bulan. Jika dikonversikan, ini bahkan bisa lebih dari 50 juta rupiah. Lalu, mengapa di Indonesia, guru harus menerima gaji yang bahkan kadang lebih kecil dari tukang parkir di kota besar?

Guru adalah sosok yang membentuk karakter, membangun peradaban, dan menjadi tulang punggung masa depan bangsa. Seorang insinyur, dokter, jurnalis, menteri, bahkan presiden, semuanya lahir dari proses pendidikan oleh guru. Lalu, mengapa gaji guru tidak mencerminkan betapa penting peran mereka?

Bukan Sekadar Uang, Tapi Pengakuan

Menggaji guru 25 juta bukan hanya soal angka, tetapi juga soal penghargaan dan pengakuan negara terhadap profesi pendidik.

Dengan gaji yang layak:

Guru dapat fokus mengajar tanpa perlu mencari penghasilan tambahan di luar.

Mereka bisa membeli buku, mengikuti pelatihan, dan meningkatkan kompetensi tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Mereka dapat hidup bermartabat dan tidak merasa menjadi warga kelas dua.

"Guru Digugu dan Ditiru" Tapi Masih Diuji dengan Honor Murah?

Mirisnya, masih banyak guru honorer di negeri ini yang digaji di bawah UMR, bahkan ada yang hanya menerima Rp200.000 per bulan. Padahal mereka tetap datang pagi, mendidik dengan sepenuh hati, dan pulang sore tanpa lelah.

Prof. Dr. Unifah Rosyidi, Ketua Umum PB PGRI, pernah berkata:
"Negara tidak boleh membiarkan guru hidup dalam ketidakpastian dan ketimpangan. Kalau kita ingin pendidikan berkualitas, guru harus sejahtera dulu."

Setuju. Kesejahteraan guru adalah pondasi utama pendidikan yang kuat.

Komentar Pakar dan Praktisi

Prof. Dr. Nunuk Suryani, Dirjen GTK Kemendikbudristek:

> "Kami tengah mendorong reformasi kesejahteraan guru melalui berbagai skema, termasuk tunjangan dan afirmasi untuk wilayah 3T. Tapi itu belum cukup. Kami butuh dukungan lintas sektor untuk mewujudkan gaji yang layak."

Dr. Yati Suwartini, M.Pd., Kepala SMP Labschool Jakarta:

> "Dengan gaji yang layak, guru akan semakin percaya diri, berdedikasi tinggi, dan tidak perlu mengajar sambil berjualan online atau ojek sampingan. Fokusnya adalah pendidikan anak-anak bangsa."

Badruzaman, M.Pd., Kepala SMA Labschool Jakarta:

> "Kami mendidik generasi masa depan. Gaji guru harus mencerminkan nilai dan tanggung jawab besar itu."

Drs. M. Tomo, M.Pd., Pengurus PGRI DKI Jakarta juga memberikan pandangannya:

> "Usulan gaji guru 25 juta per bulan adalah bentuk keberanian untuk menghargai kualitas. Ini bukan soal mimpi, tapi soal niat politik dan keberpihakan. Selama guru masih dipandang sebelah mata, pendidikan kita takkan pernah maju."

Kalau Anggota DPR Bisa, Mengapa Guru Tidak?

Anggota DPR RI bisa menerima gaji dan tunjangan hingga lebih dari 50 juta rupiah per bulan. Bahkan beberapa laporan menyebutkan total take home pay bisa mencapai lebih dari 100 juta.

Sementara guru, dari pelosok desa hingga kota besar, berdiri di depan kelas setiap hari, mencetak masa depan bangsa. Bukankah mereka jauh lebih layak untuk digaji layak?

Penutup: Saatnya Menggaji dengan Hati, Bukan Sekadar Simpati

Sudah saatnya kita berhenti memberi janji manis kepada guru. Berikan mereka kesejahteraan yang nyata. Gaji yang manusiawi. Upah yang pantas. Jika guru diberikan gaji 25 juta per bulan, maka kita bukan hanya menyejahterakan satu orang, tapi menciptakan masa depan cerah bagi jutaan anak Indonesia.

Mari kita dukung gerakan ini. Tag Kementerian, para wakil rakyat, dan para pemangku kebijakan. Suarakan: Guru Juga Layak Digaji 25 Juta!

Sumber 
Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay)
Sekjen IGTIK PGRI & Guru Blogger Indonesia

KALI DIBACA