Tahlilan dan Doa Lintas Agama untuk 40 Hari Almarhum SISKS Pakoe Boewono XIII di Tabanan - Warta Global Bali

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Pendaftaran Jurnalis

Klik

Berita Update Terbaru

logoblog

Tahlilan dan Doa Lintas Agama untuk 40 Hari Almarhum SISKS Pakoe Boewono XIII di Tabanan

Friday, 12 December 2025


Tabanan, Warta global Bali.Id – Suasana penuh khidmat dan toleransi menyelimuti acara tahlilan dan doa bersama yang digelar dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (S.I.S.K.S) Pakoe Boewono XIII, Kamis (11/12/2025) malam. Acara yang berlangsung di kediaman KP Mansyur Pasaribu Karyonagoro dan KMAy Muji Eryanti Candraningtyas, Perumahan Aditya Sentana Residence, Batu Aji, Tabanan, ini tidak hanya menjadi momen mengenang almarhumah, tetapi juga menjadi wadah doa lintas agama untuk keselamatan bangsa.

Acara yang dimulai pukul 19.30 WITA ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tabanan. Hadir antara lain Katib Syuriah PCNU Tabanan, Sholihin Ali Munawar; Ketua Tanfidziyah, H. Ali Mahfud Aang Kunaefi; serta Sekretaris, H. Joko Fajar Aminin. Kehadiran Ketua MWCNU Kecamatan Kerambitan, Haji Manik, turut melengkapi delegasi NU.

Yang membuat acara ini istimewa adalah kehadiran dan partisipasi aktif perwakilan dari berbagai agama dan kepercayaan, mencerminkan semangat kerukunan umat beragama di Bali. Mereka hadir untuk bersama-sama mendoakan almarhumah dan mengirimkan doa untuk keselamatan Indonesia di tengah berbagai bencana alam yang melanda belakangan ini.


Para perwakilan tersebut adalah:
1. Ida Bagus Surya Miasa dari Sanggar Bima Sakti (perwakilan Hindu).
2. Romo Budi dan Den Mas Haryo Sujatmiko (Den Koko) dari Himpunan Penghayat Kepercayaan.
3. Romo Benny (perwakilan Kristen).
4. Ir. Ni Ketut Partini, Ketua DPD Provinsi Bali Perkumpulan Garuda Indonesia Maju (GAIM).
5. Perwakilan dari Persaudaraan Hindu Muslim Bali, Anak Agung Ngurah Agung se-Puri Gerenceng Pemecutan.
6. Romo Tjipta praktisi Wellness dan Budaya
7. Mas Bambang dan Mas Kris Tabanan

Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan sambutan dari tuan rumah, KP Mansyur Pasaribu Karyonagoro. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa acara ini memiliki tiga tujuan utama: mengenang 40 hari wafatnya SISKS Pakoe Boewono XIII, mendoakan 1000 hari wafatnya ayahandanya, M. Aliruddin Pasaribu, serta mendoakan Indonesia agar dilindungi dari bencana.

"Satu poin yang penting: saatnya kebudayaan ditonjolkan kembali dengan mengumpulkan tokoh agama dan budayawan, dll," tegas KP Mansyur Pasaribu Karyonagoro, menekankan pentingnya sinergi antara budaya dan spiritualitas.


Inti acara kemudian berlanjut dengan pembacaan tahlilan dan doa khusus untuk almarhumah SISKS Pakoe Boewono XIII (wafat 2 November 2025) serta untuk ayahanda M. Aliruddin Pasaribu. Ustad Torihan kemudian memberikan ceramah keagamaan yang menyentuh hati.

Puncak acara adalah sesi doa bersama yang dipimpin secara bergantian oleh perwakilan masing-masing agama. Setiap perwakilan memimpin doa sesuai dengan keyakinan dan tradisinya, mengalunkan harapan dan permohonan yang sama: keselamatan, kedamaian, dan perlindungan untuk seluruh bangsa Indonesia, khususnya di masa-masa penuh cobaan akibat bencana alam.


Acara yang berlangsung hingga larut malam ini menjadi bukti nyata bahwa dalam perbedaan keyakinan, terdapat ruang yang luas untuk saling menghormati, bersolidaritas, dan bersama-sama mengangkat doa untuk kebaikan bersama. Momentum 40 hari wafatnya SISKS Pakoe Boewono XIII tidak hanya sekadar tradisi, tetapi telah bertransformasi menjadi simbol persatuan dan kepedulian lintas iman di Tanah Bali. (MCB)

KALI DIBACA