
Banyuwangi, Wartaglobalbali.id, 26 Desember 2025 – Guna mengantisipasi dan menekan risiko kecelakaan di laut, terutama jelang puncak arus mudik dan balik Natal 2025 serta Tahun Baru 2026, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui dua unit kerjanya menggelar kampanye dan pembinaan keselamatan pelayaran langsung ke pengguna jasa laut. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi nyata antara Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Perak dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi.
Kampanye yang berlangsung di perairan dan pelabuhan Banyuwangi serta sekitarnya ini menyasar beragam pengguna moda transportasi laut. Tim gabungan menyambangi kapal penyeberangan KM Express Bahari 1F pada rute Banyuwangi-Denpasar, kapal pelra (pelayaran rakyat), kapal nelayan, hingga kapal tradisional. Fokus utama kegiatan adalah memberikan pemahaman, pembinaan, dan edukasi mengenai prosedur keselamatan dan keamanan berlayar.
Edukasi dan Bantuan Sarana Keselamatan
Dalam kampanye ini, para nahkoda, awak kapal, nelayan, dan penumpang diberikan sosialisasi intensif mengenai tata cara penggunaan alat keselamatan di atas kapal, kewajiban memenuhi standar keselamatan pelayaran, serta pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca dan prosedur menghadapi keadaan darurat di laut.

Tidak hanya sosialisasi, kegiatan ini juga diwujudkan dalam bentuk aksi nyata dengan pembagian sejumlah life jacket (jaket keselamatan) dan life buoy (pelampung). Bantuan alat keselamatan ini ditujukan untuk memperkuat sarana keselamatan, khususnya bagi pengguna kapal tradisional dan nelayan yang kerap memiliki keterbatasan akses terhadap peralatan keselamatan standar.
Komitmen Bersama dan Dukungan Regulasi
Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak, Capt. Rusmanu, S.H., M.M., M.Mar., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi tugas pokok PLP dalam pengawasan keselamatan, penegakan hukum, dan perlindungan lingkungan maritim.
"Keselamatan dan keamanan pelayaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama seluruh pemangku kepentingan. Kampanye ini adalah upaya preventif untuk membangun kesadaran kolektif guna mencegah kecelakaan di laut," ujar Capt. Rusmanu dalam siaran persnya, Jumat (26/12/2025).

Lebih lanjut, Capt. Rusmanu menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2024 tentang Pelayaran, yang menegaskan peran pemerintah dalam pembinaan, pengaturan, dan pengawasan keselamatan pelayaran.
Sinergi Antar-Lembaga untuk Pengawasan yang Holistik
Kampanye ini mendapatkan dukungan dan partisipasi luas dari instansi terkait, mencerminkan kolaborasi yang solid. Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari:
* KSOP Kelas III Tanjung Wangi (diwakili Kasi Keselamatan Berlayar, Capt. Ni Putu Cahyani Negara, S.E., M.Mar.)
* Kepolisian Resor Banyuwangi (diwakili Kasat Pamobvit, Kompol Agustinus Roby Hartanto, S.H.)
* Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banyuwangi (diwakili Kasiops, Novix Heryadi, S.Sos.)
* Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi (diwakili Kasi Teknik Kepelabuhanan, Tri Wahyono, S.H.)

Kehadiran multi-lembaga ini memperkuat pendekatan pengawasan yang komprehensif, mulai dari aspek administratif, teknis kapal, kualifikasi awak, hingga kesiapan penanganan darurat.
Fokus pada Nelayan dan Pelayaran Rakyat
Kampanye memberikan perhatian khusus kepada nelayan sebagai ujung tombak pelayaran rakyat. Disebutkan bahwa nelayan sehari-hari berhadapan dengan risiko cuaca ekstrem, kondisi kapal terbatas, dan seringkali minim pemahaman prosedur keselamatan formal. Edukasi langsung di lapangan diharapkan dapat meningkatkan budaya keselamatan pada kelompok rentan ini.
Kemenhub melalui PLP Tanjung Perak dan KSOP Tanjung Wangi berkomitmen terus menjaga momentum operasi pengawasan dan pembinaan ini. Tujuannya jelas: memastikan penyelenggaraan angkutan laut pada momen liburan berjalan aman, lancar, dan mengutamakan keselamatan sebagai prioritas utama, dengan memastikan kelaiklautan kapal dan kualifikasi awak kapal yang memadai.
(MCB)
KALI DIBACA

