Jurnalis Indonesia : Moeldoko Halu! Tuding Media Arogansi,Terkait Ketidaknyamanan Pemberitaan - WARTA GLOBAL BALI

Mobile Menu

Top Ads

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Blogger Template

Berita Update Terbaru

logoblog

Jurnalis Indonesia : Moeldoko Halu! Tuding Media Arogansi,Terkait Ketidaknyamanan Pemberitaan

Thursday 28 December 2023

Bali WartaGlobal. I'd, Jakarta - Arogansi Jurnalistik dan Tendensius Tempo Terhadap Meoldoko, Melindungi Pengguna Kendaraan Listrik Wuling Mendapatkan SNI

Arogansi Jurnalistik dan Tendensius Tempo diduga melanggar kode etik, Majalah Tempo diadukan kepada Dewan Pers pada Rabu (27/12). Pelapornya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

“Saya sungguh tidak terima dengan arogansi jurnalistik dan menurut saya Tempo tidak independen,” ujar Moeldoko di Kantor Dewan Pers Jakarta, Rabu (27/12) dikutip dari Antara.

Moeldoko melaporkan Majalah *Tempo edisi daring yang terbit pada 24 Desember dan Majalah Tempo edisi cetak 25-31 Desember* yang sampulnya berjudul Beking Mobil Listrik Wuling. Ilustrasi sampul tersebut wajah Moeldoko yang memegang pengisi daya mobil listrik.

Majalah edisi tersebut menyebutkan KSP Moeldoko diduga mengintervensi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengakomodir alat pengisi baterai mobil listrik yang tidak sesuai standar.

 Cara berpikir Majalah Tempo keliru. Itu karena dirinya sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) justru memperjuangkan hak pengguna kendaraan mobil Listrik.


Khususnya merk Wuling agar dapat menggunakan kendaraan listrik beserta onderdilnya dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).


Moeldoko menerangkan pengajuan SNI untuk pengisi daya tipe GBT adalah hal yang biasa dan tidak dimaksudkan untuk mengganti pengisi daya tipe CCS yang saat ini lebih banyak digunakan.
Karena itu, dia menyayangkan kesimpulan investigasi majalah tersebut yang tendensius dan menyudutkan dirinya melakukan cawe-cawe dalam salah satu program strategis nasional tersebut.

“Di dalam opininya mereka, menurut saya sebuah bentuk arogansi jurnalistik, bahkan menjurus kepada brutal tendesius dan kehilangan independensinya,” kata moeldoko.


Dia menegaskan bahwa setiap keputusan dan kebijakan yang diambilnya bersama Periklindo hanya untuk keuntungan konsumen mobil listrik di Indonesia. 
Lalu bagaimana produksi mobil listrik yang selalu muncul saat event nasional dan Internasional diBali semua pakai mobil listrik? Pertanyaannya apakah diduga ada mal project petinggi?. 

KALI DIBACA